What sadness moment

>> Wednesday, November 04, 2009

Akhirnya bisa kembali eksis untuk ngeblog. Kata yang tepat bukanlah eksis, tapi kembali menulis untuk sekian lama vakum. Saat ini kesibukan silih berganti, kesibukan yang menurutku nggak mesti terjadi. Ya, namanya juga anak muda yang ingin menemukan jati dirinya, ciele…

Minggu ini salah satu kesibukan yang aku hadapi adalah UTS (Ujian Tengah Semester). Jujur, sebenarnya aku belum cukup siap baik itu mental, fisik untuk menghadapi Ujian tersebut, penyebabnya banyak hal, terutama mengenai keberadaanku yang masih tinggal di tempat lama.
Namun, saat UTS ke2 aku coba untuk secepatnya pindah agar aku bisa fokus untuk mempelajari materi Ujian yang bisa dikatakan aku sendiri belum sepenuhnya menguasai materi tersebut.

Menjelang ujian tengah semester ini ada sedikit keretakan mengenai hubungaku dengan amy, ternyata ulah cuekku kepadanya sudah diambang batas dan dia nggak punya kesabaran lagi untuk menyikapi apa yang terjadi terhadapnya. Beberapa hari setelah itu, dia langsung minta putus. Putus yang sungguh me….’ segala hal, dan bagiku sakit itu pasti. Namun, nggak sampai seminggu ‘break’nya, kami nyambung lagi, hehe.. jadi ingat komentar si Ibuk 'Nana', mana tahan kalien break lama-lama, tohh kalien masih cinta :D

Well, sedikit cerita diatas mungkin menggambarkan dengan jelas apa yang ku rasakan beberapa minggu terakhir. Bisa dikatakan disaat itulah masa yang cukup sulit. Apalagi sebelumnya aku sempat sakit. Sakit kompleks, segala macam penyakit yang sifatnya hanya sementara, mulai dari demam, sakit kepala, mual, badan lemas, masuk angin, ahh.. pokoke komplet dah.

Disaat sakit itulah aku mulai berfikir bahwa hal tersulit yang dialami oleh anak perantauan terlebih lagi dia jauh dari orang tua ialah ketika dirinya tidak sehat (sakit). Disaat sakit, semua rasa melebur menjadi satu hal yang sangat sulit sekali dijelaskan. Keberadaan sang Bunda seakan menjadi hal yang sangat fundamental bagi kita. Apapun penyakitnya, tanpa sang bunda disamping kita begitu sangat hampa. Begitulah ‘natural law’ dari seorang Ibu, begitu menyatu dengan perasaan anaknya.

Di malam ini sebenarnya tak sengaja ku semangati diri untuk kembali menulis menyambung tulisan yang sempat kubuat sebelum UTS lalu. Aku melihat kenyataan dan sempat mengalami hal serupa yaitu merasakan sakit, meskipun hal itu telah terjadi dua minggu yang lalu. Terbesit semangat untuk menulis ini lantaran saat ini orang yang kusayangi sakit. Aku sangat bisa merasakan apa yang dia rasakan saat ini. Dia hanya butuh ibu, butuh ibunya sendiri. Aku hanya bisa mengirimkan do’a dan berharap secepatnya dia bisa kembali sehat, amin.

Ohh ibu, begitu besar artimu bagiku, bagi anakmu yang selalu dan senantiasa butuh akan kasih sayangmu. Ibu… semoga hal baik senantiasa menemanimu :)

0 comments:

Post a Comment

Blogger Friends

A Adni School Adam Wamback Arya Ari Laboh Asdiki Azizah Aje Ahlul Asma B Pesta Blogger C Cipuk D Dina mbah Doni Saktiawan Dewi Pertiwi Dewa Desi Martika E Eko Endi F Fajar Fadhil Thresna Fatahillah Akbar G Gibran H Hendrawan Hesa Hassan Harsya I Irene Adik J Joni K Kokok L Lagaligo M Multi N Novi_Nova P Piko Prayoga R Rifqi Ikhwanuddin S Sakeena U Ust Muallimin Y Yoyok Yogi Yugo
Copyrigth© 2008 7on1 Sponsored By Babussalam
MOHD. SULTHONI
Free, Independent & Do What He Wants to Do
Student @ Faculty of Law
5 Semester, Gadjah Mada University Live in Jogjakarta From Pekanbaru, Indonesia, ID
7on1@mail.com
Babussalam

  © Blogger template by Forza Internazionale 2011

Back to TOP