Yang Telah Pergi

>> Saturday, October 03, 2020

Yang telah pergi, takkan kembali. Ia pergi kepada Allah, dan keperginya itu takkan pernah kembali. Satu-satunya yang telah pergi kepada Allah, lalu kembali adalah do'a. Do'a yang dipanjatkan oleh seorang hamba kepada Allah, do'a itu pergi kepada Allah dan pada suatu waktu pasti akan kembali kepada hamba itu.



وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ


Dan Rabbmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina“. (QS. Ghafir: 60)



Dan firman Allah,

قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ  لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ


Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)“. (QS. Al-An’am: 162-163)



Do'a merupakan hak Allah terhadap hambaNya, dan bagi seorang hamba, do'a itu merupakan suatu kewajibannya sebagai makhluk Allah untuk senantiasa ditunaikan. 



Tetaplah senantiasa berbaik sangka/ husnudzon pada Allah adalah hal yang mutlak. Tak diperkenankannya kita sebagai hamba berburuk sangka terhadap ketetapanNya, mencaci maki takdir dan berputus asa terhadap rahmat serta kasih sayang Allah merupakan suatu hal yang tak kalah penting bagi makhlukNya untuk dihindari.

Read more...

Hamka tentang Cinta

>> Friday, August 28, 2020



"Cinta adalah iradat Tuhan, dikirimnya ke dunia supaya tumbuh. Kalau dia terletak di atas tanah yang lekang dan tandus, tumbuhnya akan menyiksa orang lain. Kalau dia datang kepada hati yang keruh dan kepada budi yang rendah, dia akan membawa kerosakan. Tetapi jika dia hinggap kepada hati yang suci, dia akan mewariskan kemuliaan, keikhlasan dan taat kepada Ilahi.” - HAMKA

Read more...

Sudah 2020

>> Tuesday, January 14, 2020

Hello 2020!

Read more...

Media di tengah Kaca Mata Manusia

>> Saturday, October 01, 2016

Setiap kita, apalagi di-era digital saat ini bisa dibilang tak mungkin lepas dengan hiruk pikuk informasi yang berseliweran di media. Setiap media berlomba-lomba menyajikan pemberitan yang sering kali lebih karena trending/ hot dibanding penting. 

Belakangan, lebih sering kita membaca berita tentang kasus Kopi Vietnamnya Jessica dibanding berita Pilkada serentak yang hampir akan hadir di tiap daerah. Mungkin hanya Pilkada Jakarta saja yang diberitakan heboh, percis meyerupai Pilpres 2 (dua) tahun silam. Saya sebagai orang biasa mulai berfikir, kenapa media seakan tidak punya waktu buat meliput berita Pilkada di daerah lainnya. Sudah tentu setiap kita paham, masyakarat di daerah juga punya hak yang sama agar dapat mengerti dan paham siapa saja bakal calon yang akan mereka pilih nantinya yang tentunya akan menjadi Kepala Daerah di daerah mereka. 

Bisa jadi, Pilkada di daerah tak terlalu penting bagi media, tapi daerah punya peranan yang jauh lebih penting dalam upaya penegakan NKRI. Sebagian besar kita paham, banyak layanan masyarakat yang dinilai buruk dan itu sering kali terjadi di daerah. Korupsi? lebih dahsyat di daerah. Bagaimana setiap elit di daerah seakan tak punya rasa malu menampakkan kerakusannya. Untuk kasus ini, penegak hukum pun seperti kejaksaan dan kepolisian di daerah sering kali "tak kuat" melawan, apalagi membasmi. Seringnya, mereka terkooptasi dengan kekuasaan. Berbagi ampao adalah hal yang sering terjadi demi keberlangsungan ketamakan mereka.

Jika pemberitaan tentang Pilkada di daerah saja masih minim, jangan salahkan masyarakat yang juga salah memilih pemimpinnya karena informasi untuk mereka saja masih sangat kurang. Padahal agar Republik ini dapat berdiri kuat hingga ke akar, daerah mesti kuat dahulu sebelum bicara banyak tentang pusat.

pic by http://bit.ly/1tbIMyH

Read more...

Blogger Friends

A Adni School Adam Wamback Arya Ari Laboh Asdiki Azizah Aje Ahlul Asma B Pesta Blogger C Cipuk D Dina mbah Doni Saktiawan Dewi Pertiwi Dewa Desi Martika E Eko Endi F Fajar Fadhil Thresna Fatahillah Akbar G Gibran H Hendrawan Hesa Hassan Harsya I Irene Adik J Joni K Kokok L Lagaligo M Multi N Novi_Nova P Piko Prayoga R Rifqi Ikhwanuddin S Sakeena U Ust Muallimin Y Yoyok Yogi Yugo
Copyrigth© 2008 7on1 Sponsored By Babussalam
MOHD. SULTHONI
Free, Independent & Do What He Wants to Do
Student @ Faculty of Law
5 Semester, Gadjah Mada University Live in Jogjakarta From Pekanbaru, Indonesia, ID
7on1@mail.com
Babussalam

  © Blogger template by Forza Internazionale 2011

Back to TOP