The last moment :(
>> Saturday, August 08, 2009
Akhirnya air mata itu jatuh & menyentuh pipiku :’)
Sabtu, (1/08) bisa dikatakan pada tanggal itulah dimulainya pertualanganku. Merantau ke daerah orang. Bukan tanpa alasan mengapa aku bisa seperti itu (menangis), tapi biarlah, aku anggap hal itu sebagai salah satu saksi dalam upayaku untuk meraih ambisi besarku.
Aku sangat bersyukur, tepatnya satu hari menjelang keberangkatan, aku sempat mengunjungi seluruh sekolah-sekolahku. SD, SMP, dan tentu saja SMA, semuanya telah kujelajahi (kayak petualang aja), bahkan pergi ke-empat SD-SD ku. Mulai dari SDN 024 di Sei Galuh, SDN 003 Sail, SDN 005 Bukit Raya., SDN 013 Tampan (Simp.Pos AURI)
Berbagai macam ekspresi tergambar jelas dari raut wajah guru-guruku, terutama dari guru SD-SD ku, ada yang memperkenalkanku kepada muridnya dikelas sambil berkata, “Nak, lihatlah abang ini... bisa kuliahnya di UGM” (gugup dan malu sebenarnya), bahkan ada seorang guru yang mencium keningku. Aku tak kuasa menahan haru, meskipun saat itu air mataku nggak sampai keluar. Bagiku, nasehat yang mereka sampaikan akan terus teriang dan do’a mereka akan sangat berguna buatku.
Pada hari H, aku juga dibuat terharu ketika melihat begitu banyak orang-orang terdekat yang datang ke Airport untuk melepas keberangkatan kami. Bukan hanya keluarga besarku yang ikut menghantarkan ke sana, bahkan teman-teman seperjuangan juga menyisihkan waktu mereka.
Sungguh, rasanya aku senang sekali karena kepedulian mereka, bagiku mereka semua adalah inspirasi tersendiri yang membuat kobaran semangatku untuk terus berusaha dan bekerja semaksimal mungkin dalam mencapai tujuan dan cita-citaku. Aku sangat mengharapkan do’a mereka.
Ada cerita menarik, ketika aku, hasan dan Rian “jet sky” duduk diruang tunggu, kami bertemu dengan pejabat Babussalam, Umi Mahyani dan Pak dr. Mursal. Awalnya kami sempat cerita-cerita dan ternyata mereka juga menuju ke Jakarta, tapi pake Garuda (ngeri). Singkat cerita, akhirnya jet sky terlebih dahulu berangkat, dia pake lion air. Beberapa saat setelah itu, baru aku dan Hasan.
Aku pikir ini hanya kebetulan, ketika sampai di Jakarta tepatnya disaat kami transit, sebelum masuk ke ruang tunggu kami bertemu lagi dengan pejabat yayasan lainnya“Pak Cik, Ismail Royan”. Kami salami beliau, bahkan aku shalat maghrib berjamaah dan kebetulan lagi shaf beliau percis disampingku.
Jam 8 kami take off. Padahal di boarding pass tertera take offnya jam 19.35. Dasar jam karet!!. Di ruang tunggu, Hasan sempat ngomong kalau dia kurang enak badan. Saat itu aku sempat nggak percaya, ehh rupanya bener, dia sakit. Kasiannya, hehe.. (lihat fotonya)
Di pesawat menuju ke Jogja,sebagian waktuku kuhabiskan buat baca buku tak terduga dan kebetulan.“I Owe You, Bunda”. Buku yang kubeli pas pameran buku di MTQ satu hari menjelang keberangkatan. Bukunya powerfull dan luar biasa. Buku itu kubeli dua, satu buatku dan satu lagi buat sianu.
Akhirnya kami tiba juga di Jogja, kira-kira jam 9 malam. Bagiku kota ini penuh dengan tanda tanya. Apakah nantinya aku bisa berhasil disini??? Sebuah pertanyaan yang sederhana namun sangat berarti bagiku.
0 comments:
Post a Comment