Planning to Go

>> Monday, July 20, 2009

Hanya beberapa hari lagi aku akan terbang ke Jogja dan meninggalkan kota ini. Ya.. kota Pekanbaru namanya. Rasanya aku udah menjadi anak bolang disini, banyak hal yang kualami di kota ini. Pekanbaru seakan menjadi saksi perjalanan hidupku hingga aku bisa seperti ini.

Sabtu siang, (01/08) akan dimulainya pertualangan itu. Aku akan merantau ke tanah Jawa, tepatnya di kota penuh dengan sejarah dan kental dengan unsur kebudayaan, Yogyakarta. Bagiku merantau keluar kota merupakan hal yang gak aneh karena sejak kecil aku udah terbiasa pisah dengan orangtua. Dulu ketika Bapakku sakit, aku harus pisah dengan keluargaku, abang-abangku dan termasuk kepada Ibuku yang harus menjaga Bapakku yang saat itu sakit dan wajib ditemani di rumah sakit baik itu di Pekanbaru maupun di Medan. Kalau aku cerita kisah itu mungkin gak akan muat halaman blog ini. Meskipun saat ini aku bisa dikatakan banyak pengalaman untuk pisah dengan keluarga dan merantau, tapi entah kenapa ada perasaan takut tersendiri yang hadir dan menghinggapiku saat ini. Tapi aku yakin dan percaya bahwa masalah itu akan hilang seiring bergulirnya waktu.

Di Jogja aku akan masuk disalah satu Universitas terbaik Indonesia, Universitas Gadjah Mada namanya. Disatu sisi aku bangga karena aku bisa mengecap pendidikan di UGM yang merupakan Universitas no 1 di Indonesia. Banyak yang bilang kalau UGM merupakan Universitas ndeso, ngkatrok, dan jauh dari perkembangan zaman yang ricuh dan tak kondusif, tapi kalau emang benar aku sangat bersyukur karena menurutku sangat jarang sekali ada Universitas di Indonesia yang jauh dari hal-hal seperti itu. Di Universitas itu aku akan masuk Fakultas Hukum UGM, FH UGM merupakan salah satu Fakultas unggulan yang dimiliki UGM, lulusannya banyak melanjutkan S2 diluar negeri dan itu membuatku termotivasi.

Nggak sedikit orang yang bertanya atau sekedar memberi info seputar Fakultas Hukum yang aku ambil saat ini. Bahkan, banyak diantara mereka yang aku anggap kurang mengerti, hanya sekedar memberi saran yang nggak jelas tanpa melihat lebih jauh apa sebenarnya yang ingin ditangkap dari calon mahasiswa tsb, aku sempat muak ketika harus meladeni dan menjawab pertanyaan-pertanyaan orang-orang seperti itu, dan akhirnya ketika aku selesai menjelaskan baru mereka menyadari hal-hal itu nggak pantas mereka ucapkan sebelumnya. Bagiku memilih Fakultas Hukum sudah kurencanakan sangat lama, bahkan ketika masih duduk dikelas 1 SMA. Mungkin saat itu banyak diantara teman-temanku yang masih bingung bahkan belum terpikirkan oleh mereka Fakultas apa yang akan diambilnya ketika masuk bangku perkuliahan nantinya. Tapi bagiku tidak. Bahkan aku telah membuat peta konsep/ rencana kedepan yang lebih jauh dan untuk jangka waktu yang lebih lama. Aku pikir, kehidupan ini perlu dirancang, perlu dibuat alur dramanya sesuai dengan pola dan ritme yang kita inginkan (positif). Aku jadi ingat dengan seorang kakek tua yang memiliki pola pikir luar biasa, dia adalah Tony Buzan. Tony Buzan merupakan salah satu motivator ulung asal USA, dia banyak sekali menulis buku dan salah satunya mengenai pola kehidupan yang harus dimulai dari suatu perencanaan (peta konsep). “Kita merencanakan dan Allah yang menentukan” dan untuk hal-hal positif yakinlah Allah akan memberikan kekuasannya untuk bisa kita wujudkan itu. “Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum (seseorang ) apabila kaum (seseorang) itu sendiri yang merubahnya”.

Banyak orang yang nanya, kalau kau ngambil Hukum tentu larinya jadi Pengacara dan Advokat atau hanya sebagai Notaris. Omongan seperti itu rasanya aku udah sangat bosan mendengarnya, mungkin bosan plus. Aku jelaskan bahwa nggak ada sedikitpun keinginanku untuk menjadi pengacara dsb, tujuanku ingin menjadi orang yang sangat pakar dan ahli hukum yang kemampuanya sangat dibutuhkan, diperlukan oleh bangsa ini. Mungkin saja, aku bisa memulainya dari menjadi Dosen Internasional dan memiliki background pendidikan yang juga harus menunjang untuk menjadi itu tentunya, dan ketika kita dalam posisi seperti itu Insya Allah kita akan dibutuhkan. Salah satu alasanku mengapa aku memilih FH bukan FT yang aku sangat gemari (khususnya mengenai teknologi), karena aku sangat prihatin melihat keberadaan Hukum di negera ini, katanya aja Indonesia ini negara hukum tapi apa??? Hanya rubbish talk dan omong kosong belaka. Negara ini memang banyak orang yang ahli pada bidang-bidang tertentu dan tidak terkecuali Hukum tetapi selama ini mereka hanya bisa bertopeng dan bekerjasama “kotor” dengan birokrasi dan pemerintahan untuk kepentingan individu maupun pilitik. Kita harus tahu bahwa dalam menunjang Ekonomi suatu negara yang kuat, perlu ada landasan yang kuat dan landasan itu adalah Hukum, ketika Hukum itu diselewengkan (KKN, suap, pungli dll) maka bisa dipastikan ekonomi suatu negara tersebut tidak akan kuat dan ketika ekonomi tidak kuat, bisa dikatakan mustahil negara tersebut akan mampu memberantas kemiskinan apalagi meningkatkan kualitas pendidikan dan teknologi yang kita ketahui bahwa untuk hal-hal tersebut harus mengeluarkan banyak dana. Semoga tulisan ini bermanfaat, Amin.

0 comments:

Post a Comment

Blogger Friends

A Adni School Adam Wamback Arya Ari Laboh Asdiki Azizah Aje Ahlul Asma B Pesta Blogger C Cipuk D Dina mbah Doni Saktiawan Dewi Pertiwi Dewa Desi Martika E Eko Endi F Fajar Fadhil Thresna Fatahillah Akbar G Gibran H Hendrawan Hesa Hassan Harsya I Irene Adik J Joni K Kokok L Lagaligo M Multi N Novi_Nova P Piko Prayoga R Rifqi Ikhwanuddin S Sakeena U Ust Muallimin Y Yoyok Yogi Yugo
Copyrigth© 2008 7on1 Sponsored By Babussalam
MOHD. SULTHONI
Free, Independent & Do What He Wants to Do
Student @ Faculty of Law
5 Semester, Gadjah Mada University Live in Jogjakarta From Pekanbaru, Indonesia, ID
7on1@mail.com
Babussalam

  © Blogger template by Forza Internazionale 2011

Back to TOP