It was a Long time ago

>> Sunday, April 05, 2009

Sebenarnya hidup ini seperti layang-layang. Ia naik bukan karena terbawa angin, tapi Layang-layang itu naik dan terlihat indah di angkasa karena berhasil menahan angin (by: Ust. Lisata). Kata-kata itu hadir dihatiku ketika aku sangat bimbang menjawab pertanyaan pribadai dari orang-orang sekitar dan juga kata-kata yang membuat hidup ini tertantang untuk lebih hidup bahkan untuk terus bersaing demi tercapainya cita-cita dan kebahagiaan hidup yang hakiki. Kadang kita merasa hidup ini begitu cepat berlalu bahkan tanpa terasa. Saat inipun aku berada di saat akhir menjelang perjalanan hidup yang lebih berat. Perjalanan hidup ini masih panjang. Dan nggak ada seorangpun yang mengetahui kecuali sang khaliq.

Tanpa terasa udah satu tahun selepas kepergianku ke Malaysia, Rasanya baru kemarin becanda-canda dengan kawan-kawan di Secondary 5 Baihaqi. Dan juga dari si Dia yang penuh tanda tanya dan sampai saat ini nggak ada kabar yang jelas darinya. Sampai sekarang semua hal itu masih terekam hebat didalam memoriku dan tentunya nggak akan mudah untuk aku lupakan.

Tugas berat akan aku hadapi, bukan hanya diriku tapi seluruh teman-teman & guru-guru sekolahku. Tanggal 20 April ini kami akan menghadapi penentuan. Penentuan yang sangat menentukan kehidupan di masa depan. Jujur, aku nggak bisa membayangkan bagaiamana nantinya apabila aku tidak lulus UN. Sedih itu pasti, tapi lebih dari itu aku harus membuang sia-sia uang masuk UGM. Aku teringat, ketika aku dan Hassan berjalan menuju asrama, dan Ia berkata bahwa seluruh santri SMA kelas XII yang mengikuti UN tahun ini, kita adalah yang paling kecewa apabila tidak lulus. Aku berharap kami semuanya dapat lulus dan mendapat hasil yang memuaskan, Amin.

Beberapa bulan ini, kami santri SMA dan khususnya kelas XII, sangat sering mendengarkan pengenalan profesi. Secara umum acara tersebut sangat bagus, terutama bagi kami yang belum tahu menentukan langkahnya kedepan, tapi dari situ semua aku dapat mengambil kesimpulan bahwa apapun jurusan yang akan kita ambil adalah sangat tergantung dari diri kita sendiri. Oleh karena itu, jangan ada lagi paksaan, biarkan imajinasi yang berkelana dan yang lebih penting lagi kita harus dapat mengenal potensi diri dan kemampuan secara menyeluruh tanpa ada tekanan dari pihak lain. Apabila potensi diri itu yang telah dapat kita kenal dengan baik maka Insya Allah kita tidak akan terlalu pusing lagi untuk memikirkan perjalanan hidup kedepan.

1 comments:

arie Tuesday, April 21, 2009 2:21:00 PM  

woy sob,,,ni dah komen kan aq..
baek2 ajalah kau y..jgn nakal2 tu..ingat ortu dirumah..^^
oy,ntar kuusahakan kalo dikasi ma ortu aq ntuk prgi ke pkn baru..

Post a Comment

Blogger Friends

A Adni School Adam Wamback Arya Ari Laboh Asdiki Azizah Aje Ahlul Asma B Pesta Blogger C Cipuk D Dina mbah Doni Saktiawan Dewi Pertiwi Dewa Desi Martika E Eko Endi F Fajar Fadhil Thresna Fatahillah Akbar G Gibran H Hendrawan Hesa Hassan Harsya I Irene Adik J Joni K Kokok L Lagaligo M Multi N Novi_Nova P Piko Prayoga R Rifqi Ikhwanuddin S Sakeena U Ust Muallimin Y Yoyok Yogi Yugo
Copyrigth© 2008 7on1 Sponsored By Babussalam
MOHD. SULTHONI
Free, Independent & Do What He Wants to Do
Student @ Faculty of Law
5 Semester, Gadjah Mada University Live in Jogjakarta From Pekanbaru, Indonesia, ID
7on1@mail.com
Babussalam

  © Blogger template by Forza Internazionale 2011

Back to TOP