If Tomorrow Never Come
>> Friday, December 05, 2008
Aku belum bisa menutupi kekecewaanku. Jujur, aku kesal dan kecewa. Minggu ini Allah memberikan suatu nikmatnya kepadaku, nikmat ini merupakan satu dari seluruh apa yang pastinya aku nggak akan bisa menghitung nikmat yang diberikannya pada minggu ini. Memang ribet, apabila kita membincangkan nikmat yang Allah berikan kepada hambanay yang fakir ini.
Awal minggu, aku sakit. Aku nggak tahu entah dari mana datang penyakit ini. Badanku panas, diare, sakit kepala dan sekujur tubuh terasa lemas. Padahal aku tadinya enjoy dan sehat walafiat. Sebelumnya aku memang izin keluar pondok dan sempat makan mie rebus diluar pondok. Aku beranggapan bahwa yang menyebabkan aku sakit perut dan diare adalah mie rebus yang aku makan tersebut. Ya, bayangkan brow... tengah malam aku terbangun bolak-balik ke WC.
Awal minggu, aku sakit. Aku nggak tahu entah dari mana datang penyakit ini. Badanku panas, diare, sakit kepala dan sekujur tubuh terasa lemas. Padahal aku tadinya enjoy dan sehat walafiat. Sebelumnya aku memang izin keluar pondok dan sempat makan mie rebus diluar pondok. Aku beranggapan bahwa yang menyebabkan aku sakit perut dan diare adalah mie rebus yang aku makan tersebut. Ya, bayangkan brow... tengah malam aku terbangun bolak-balik ke WC.
Tengah malamnya, ketika ibuku datang kerumah karena sebelumnya belau pulkam, aku harus dibawa ke rumah sakit. Yang aku bayangkan bukan sakitnya tetapi aku harus sehat besok, karena aku dan teman-temanku mengikuti Turnamen Sepakbola Liga Pelajar. Singkat cerita, sekali lagi aku nggak bisa sehat dan kecewa. Aku nggak bisa maen dan teamku kalah adu penalti. Tim yang dilawan bukannya kuat kali, SMA Plus. Duh kecewa dan kecewa. Aku kembali sekolah pada hari kamis, dan bisa dibayangkan aku harus beristirahat 3 hari di rumah karena sakit yang aku derita.
1 comments:
sodaraku,,,memang hidup ini aneh,,,
kita hidup tidak di habitat kita...
wajar kalo kita mrasa resah...
bagai ikan di daratan...
ngomong SAVE PALESTINE hanya sampai di ujung bibir...hanya kecaman dan cacian yang dapat kita lontarkan ke Zionis Israel dan Amerika,,,,
seharusnya mereka dibalas...
dengan ketegasan Umar dan keberanian Shalahuddin Al-Ayyubi yang baru...yang lahir dari generasi yang mencintai Rasul dan Sahabat....
semoga itu segera tercapai...
(maaf testinya gak nyambung)
Post a Comment